Kamis, 12 Januari 2017

Dalam mewujudkan generasi muda bangsa yang berkarakter, haruskan pelajar SMP menguasai keterampilan abad 21?

Nama   : Nia Maulidhia Ibrahim
NIM    : 11140161000040
Kelas   : P.Biologi/5B

Tema   : Keterampilan abad 21 kurikulum IPA SMP

Dalam mewujudkan generasi muda bangsa yang berkarakter, haruskan pelajar SMP menguasai keterampilan abad 21?


            Indonesia menduduki peringkat 69 dari 76 negara dalam PISA (Program for International Student Assessment) 2015 dan menduduki peringkat 36 dari 49 negara dalam TIMSS (Trends in International Mathematics and Science Study). Hal ini menunjukan masih rendahnya kemampuan siswa di bidang matematika dan sains. Sedangkan di abad 21 ini kemampuan matematika dan sains adalah kemampuan yang paling dibutuhkan, karena hal ini akan berbanding lurus dengan perekenomian dan kemajuan suatu bangsa. Jika kita melihat negara Singapore (secara geografis letaknya paling dekat dengan Indonesia), ia berhasil menduduki peringkat pertama dalam PISA 2015. Singapore merupakan negara maju dan memiliki kualitas perekonomian yang baik. Jadi bukan hal yang tidak mungkin Indonesia menjadi negara maju jika para peserta didik memiliki kemampuan literasi sains yang baik.
 Sebagaimana kita ketahui bahwa kini negara-negara ASEAN termasuk Indonesia sedang menghadapi era MEA (Masyarakat Ekonomi Asia), mengulas sedikit perihal MEA. MEA telah diberlakukan sejak awal 2016, dengan adanya MEA  semakin memudahnya mobilitas barang, jasa, dan orang antar negara di wilayah ASEAN. Tentu saja ini merupakan angin segar bagi yang siap bersaing, namun menjadi badai yang melumpuhkan bagi yang tidak siap. Kita akan melihat betapa mudahnya barang, jasa, dan orang di wilayah ASEAN memasuki negara kita. Berbagai kemungkinan bisa terjadi seperti: supir angkot orang Kamboja, buruh pabrik dan pekerja bangunan orang Laos dan Vietnam, pedagang di pasar orang Thailand dan Malaysia. Sebagai pendidik tentunya hal ini merupakan pekerjaan rumah yang harus segera dituntaskan. Pendidik harus menyiapkan peserta didiknya agar mampu bertahan dalam era MEA dan memiliki keunggulan dibanding warga negara asing.
Menurut Triling dan fadel (2009), keterampilan abad 21merupakan keterampilan yang dibutuhkan untuk survive dalam menghadapi kehidupan global yang teramat kompleks, keterampilan ini berimplikasi pada proses pendidikan yang tidak hanya memfokuskan diri pada pelajaran tradisional yang bersifat kognitif seperti membaca, berhitung, dan menulis. Akan tetapi, pendidikan diarahkan pada isu kontemporer seperti kesadaran global, ekonomi atau keuangan, kesehatan dan kepedulian terhadap lingkungan, melalui keterampilan abad 21 ini diharapan peserta didik mampu mempraktekkan pengetahuan untuk memahami dan memberikan solusi pada tantangan di dunia nyata.
Keterampilan abad 21 menurut Wahyono terbagi menjadi empat, 1) Creativity and Innovation, 2) Critical Thinking and Problem Solving, 3) Communication, 4) Collaboration. Keterampilan yang pertama yaitu kreatifitas dan inofatif, siswa diharapkan mampu mengembangkan, melaksanakan, dan menyampaikan gagasan-gagasan baru kepada orang lain; bersikap terbuka dan responsif terhadap perspektif baru dan berbeda. Dengan memiliki keterampilan ini maka peserta didik diharapkan mampu menciptakan hal baru di masa yang akan datang. Keterampilan yang kedua yaitu keterampilan berpikit kritis dan pemecahan masalah, peserta didik diharapkan mampu berpikir out of the box dan kritis agar tidak mudah terpengaruh oleh bangsa lain dan mampu memecahkan persoalan negara. Keterampilan yang ketiga yaitu keterampilan berkomunikasi, dengan memiliki keterampilan peserta didik diharapkan mampu berkomunikasi dengan baik. Di era ini, komunikasi merupakan hal yang sangat penting. Ide dan gagasan yang cemerlang akan sirna dan tidak berguna tanpa kemampuan komunikasi yang baik. Keterampilan yang terakhir yaitu kolaborasi, dengan menguasai keterampilan ini peserta didik diharapkan mampu bekerja sama dengan baik.
Melihat betapa pentingnya keterampilan abad 21 untuk dimiliki setiap peserta didik maka keterampilan ini sudah harus ditanamkan sejak peserta didik berada di tingkat menengah. Untuk membentuk generasi muda yang berkarakter abad 21, maka pendidik harus memiliki penguasaan terhadap teknologi. Guru harus kreatif dan inofatif dalam menyampaikan materi pendidikan. Khususnya pendidik mata pelajaran IPA, pendidik harus menguasai keterampilan proses sains.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar